
Menyandang status sebagai orang tua, terdapat beberapa informasi tentang balita yang wajib Ibu ketahui. Ketika sang buah hati Anda tumbuh besar, masalah pun pasti menyertainya. Berikut adalah masalah umum si Kecil yang perlu Anda ketahui.
Si Kecil Susah Makan
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan si Kecil susah makan, yaitu:
Tak pernah benar-benar lapar
Tak heran jika makanan yang terdiri atas tiga kali makanan utama dan dua kali makanan selingan membuatnya kenyang. Jadi ketika waktu makan yang berikutnya tiba, ia belum benar-benar lapar. Ditambah lagi rutinitas makan dan minum susu yang bisa membuat anak bosan. Namun orang tua sering lupa dan menganggap perilaku menolak atau melepehkan makanan sebagai masalah besar.
Munculnya sikap negativistik
Sikap negativistik ditandai dengan sikap penolakan terhadap rutinitas yang selama ini wajib dijalani anak. Namun, lantaran khawatir kecukupan gizi anak tidak terpenuhi, orang tua biasanya makin keras memaksa anaknya makan. Padahal cara ini justru harus dihindari.
Mulai eksplorasi ke mana-mana
Ketika sudah mahir berjalan, anak akan lebih mengutamakan kegiatan eksplorasi ketimbang acara makan. Lihat saja cara bermainnya yang disertai gerakan berjalan, memanjat, atau berlari seolah tidak pernah lelah. Tak heran jika acara makan dianggapnya sebagai kegiatan buang-buang waktu, apalagi kalau diminta duduk diam.
Sedang sakit
Tidak mau makan yang disebabkan alasan medis biasanya disertai ciri-ciri badan lemas, sering demam, bolak-balik diare, berat badannya tak bergerak naik atau malah mengalami penurunan, dan adanya perubahan tingkah laku. Kalau semula anak terlihat aktif, riang dan “cerewet”, maka di kala sakit ia lebih suka diam dan terlihat malas-malasan.
Kebanyakan diberi camilan manis dan gurih
Bisa juga anak tampak lemas tapi tidak memperlihatkan gejala sakit. Yang seperti ini, boleh jadi akibat tidak tercukupinya asupan kalori dari makanan padat. Anak yang sulit makan seperti ini biasanya punya kebiasaan makan yang salah. Semisal, belum apa-apa anak sudah dijejali susu, permen, cokelat, atau snack yang mengandung MSG.
Si Kecil Susah Tidur
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan si Kecil susah tidur, yaitu:
Lapar
Pertumbuhan batita sangat pesat, baik secara fisik maupun psikis. Kinerja otak batita pun jauh lebih besar daripada orang dewasa. Otak batita membutuhkan glukosa dua kali lebih banyak daripada otak dewasa. Batita yang sering bangun di malam hari bisa jadi merasa lapar.
Cacingan
Menurut penelitian pakar kesehatan, keberadaan cacing pita ditemukan pada anak di bawah usia 10 tahun. Balita cacingan sering terbangun tengah malam, bisa jadi karena gatal pada anusnya.
Jangan malu dan kuatir dulu, karena kasus ini memang banyak menimpa anak kecil. Cacing pita terlihat pada BAB si kecil atau pada duburnya. Tentu saja, dokter menjadi alternatif terbaik untuk mendapat obat cacing sesuai dosisnya.
Mimpi buruk
Balita di atas 3 tahun memiliki imajinasi berlebihan, sehingga apa yang terjadi selama seharian akan tertancap di otaknya. Entah itu tontonan di televisi, atau pembicaraan seru tentang monster, hantu dan semacamnya.
Mengigau
Mengigau memiliki kemiripan dengan mimpi buruk. Hanya saja, si balita hanya berteriak ketakukan kendati masih dalam kondisi tidur. Ia mungkin berjalan atau berbicara dengan mata terbuka, meski ia akan menampik tangan kita saat kita berusaha memegangnya.
Sedang gelisah
Balita pun bisa tertekan, terutama mereka yang sudah bersekolah. Entah karena ia takut dengan gurunya, atau pengasuh barunya. Bahkan, balita pun bisa merasakan tekanan yang dialami orang tuanya. Semua ini bisa menyebabkan ia kerap bangun tidur di malam hari dan mencari sang Ibu.
Si Kecil Susah Minum Susu
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan si Kecil susah minum susu, yaitu:
- Bayi terserang flu dan hidungnya mampet
Anda tentu bisa merasakan susah bernapas saat hidung tersumbat karena flu dan minum sesuatu. Begitupun yang dirasakan oleh bayi sehingga membuatnya tidak mau minum susu. Jika hal ini terjadi pada bayi, Ibu dapat mengatasinya misalnya dengan mengoles minyak telon dan bawang merah di punggungnya, dijemur saat matahari pagi, atau diuap. - Bayi sariawan
Coba periksa mulut si Kecil. Beberapa bayi menolak minum susu karena mulutnya sakit dan perih akibat sariawan yang dialaminya. Sariawan pada bayi biasanya disebabkan oleh jamur terkait dengan kebersihan peralatan minumnya, yakni botol susu. - Infeksi telinga
Infeksi telinga bisa dialami bayi sebagai dampak lanjutan dari flu. Saat mengalami infeksi telinga, telinga bayi sering terasa sakit untuk menghisap sesuatu, sehingga membuatnya menolak menghisap dot botol susu. - Rasa susu yang berubah
Mungkin Ibu mengganti susu formula dengan merek dan rasa yang lain lantas bayi tiba-tiba mogok minum susu. Coba saja beralih pada merek susu atau rasa susu yang biasanya disukai bayi. - Suasana dan lingkungan baru
Orang dewasa saja membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tempat tinggal baru. Apalagi pada bayi dan anak-anak. Suasana dan lingkungan baru acap membuatnya merasa kurang nyaman hingga membuat bayi menolak minum susu dan rewel. Ajak bayi jalan-jalan sambil melihat anak-anak bermain, kemudian berikan susu untuknya.
Demikianlah informasi tentang balita yang wajib Ibu ketahui. Semoga membantu.
Leave a Reply